Sabtu, 16 Februari 2013

Kalo bisa terbang



Sudah berulang kali kalimat ini kukatakan: kalo bisa nulis aku nulis, kalo bisa nyanyi aku nyani, kalo bisa lari aku lari, kalo bisa ngomong aku ngomong, apalagi kalo bisa terbang.


Itu hanya kalimat yang menggambarkan bahwa adanya suatu hal yang tak bias kuungkapkan pada siapapun. Suatu hal yang akan sangat lebih baik jika kupendam. Hati ini berkecamuk, hati ini pula yang menenangkan dan memberi solusi.

 Jika bisa ku kendalikan emosi, maka semua akan baik-baik saja. Jika tidak, yang ku takutkan adalah melukai hati seseorang, menyakiti seseorang apalagi hingga membuat seseorang benci terhadapd iriku. Aku hampir dewasa dan telah banyak pelajaran hidup yang ku dapatkan selama 16 tahun terakhir. Mulai bisa ku membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Mekipun kadang sudah tau sesuatu hal itu buruk dan aku tetap melakukannya.

Mengatas nama kan seorang manusia yang memiliki nafsu untuk menjawab semua hal buruk yang telah dilakukan sepertinya adalah jawaban yang kurang bertanggung jawab. Karna seorang manusia yang baik adalah seseorang yang bisa mengendalikan nafsu mereka.

Kesalahan yang telah dilakukan seharusnya adalah hal yang membuat kita bangkit dan belajar menjadi lebih baik. Menjadi lebih tahu apa yang seharusnya dilakukan agar tidak kembali ke kesalahan tersebut.

Dan terkadang apa yang telah diniati tak semudah apa yang harus dijalani. Tapi niat merupakan langkah terbaik untuk mengawali suatu perubahan untuk menjadi lebih baik. Lalu selanjutnya disertai usaha, harapan dan do’a. yakin lah bisa, percayalah mampu.


Maka hal yang tak bisa terungkap kan bukanlah hal yang terpendam sebagai penyakit. Tapi dipendam sebagai penyemangat untuk terus maju.
 
Share:

0 comments:

Posting Komentar